Sabtu, Juni 07, 2008

Ponsel dan Kerusakan Budaya

Disebuah majalah komputer (PC Media edisi..?) seorang pakar mengulas tentang bagaimana sebuah telepon seluler atau lebih terkenal dengan sebutan HP (handphone) dapat merubah dan merusak tatanan budaya, terutama budaya timur yang terkenal santun.
Di kantor, jalan, mall, bahkan di ruang meeting ketika pembicara lagi menyampaikan presentasinya, pesertanya ada yang asik dengan ponselnya tanpa risih, seolah-olah sudah hal yang biasa dan lumrah. Dijalan sambil nyetir menggunakan ponsel tanpa handsfree dengan tenang tanpa memperdulikan lagi keselamatan diri dan orang lain. Seorang pengendara sepeda motor sms-an sambil melaju tak peduli lg sekelilingnya. Di dalam lift seorang menerima panggilan ponsel berbicara dengan keras layaknya bicara dimeja makan sambil berhadapan dengan lawan bicara, tanpa peduli dalam lift penuh orang. Pada saat pesawat mau take off pramugari mengingatkan kita agar ponsel dimatikan, dan pada saat mau landing pramugari mengingatkan kita bahwa jangan menyalakan ponsel sebelum, tapi kayaknya sebagian dari kita gak sabar dan yang pertama dilakukan pada saat pesawat berhenti adalah mengaktifkan ponsel.
Ponsel memang sangat dibutuhkan untuk komunikasi yang lebih cepat pada jaman sekarang ini, tapi juga komunikasi jadi lambat gara-gara mau nelpon, malah cari-cari charger karena ponsel low batt.
Jadi gunakanlah ponsel sesuai kebutuhan, bicaralah dengan pelan bila menerima panggilan di tempat umum, usahakan bicara singkat dan jelas, pakai fasilitas silent/ bila lagi mengikuti meeting atau buat nada jawab bahwa anda lagi meeting dan bisa menghubungi bila selesai meeting.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Katon, Goukakyu no jutsu.

Anonim mengatakan...

Nice blog. Thats all.

KamalK mengatakan...

Thanks 4viewing my blog