Kamis, September 04, 2008

Bumi Hijau, Langit Biru, Air Bening

Judul diatas adalah angan-angan saya sekarang, dan masa lalu yang pernah saya rasakan.
Bumi Hijau, Langit Biru, Air Bening pernah saya rasakan ketika saya masih kanak-kanak dan tinggal dikampung yang jauh dari polusi, namun kampung yang dulu mempunyai air sungai yang bening dan bisa dimasak untuk minum dengan beragam ikan hidup didalamnya dan sewaktu-waktu diambil dengan alat pancing. Hutan yang mengelilinginya lebat, dan pohon bambu yang siapa saja boleh mengambil asal teratur tanpa ada yang melarang, dan orang-orang pun sangat peduli terhadap lingkungannya. Sawahpun tumbuh subur ditanami padi sehingga penduduk tidak takut akan kelaparan. Kenapa sekarang cuma angan-angan?
Air sungai yang dulu bening kini telah tercemar, jangankan untuk minum, untuk cuci kaki pun orang sudah enggan dan takut akan efek air yang tercemar.
Sawah yang dulu subur semakin menyempit dan berkurang luasnya, telah berubah fungsi menjadi perumahan dan pabrik tanpa memikirkan bahkan tidak peduli akan kelangsungan hidup dan lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar: